
Menurut beberapa ahli komunikasi, bicara adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan bahasa oral (mulut) yang membutuhkan kombinasi yang serasi dari sistem neuromuskular untuk mengeluarkan fonasi dan artikulasi suara.
Proses bicara melibatkan beberapa sistem dan fungsi tubuh, melibatkan sistem pernapasan, pusat khusus pengatur bicara di otak dalam korteks serebri, pusat respirasi di dalam batang otak dan struktur artikulasi, resonansi dari mulut serta rongga hidung. Jadi, untuk proses bicara diperlukan koordinasi sistem saraf motoris dan sensoris dimana organ pendengaran sangat penting.
Terdapat 3 penyebab keterlambatan bicara terbanyak diantaranya adalah retardasi mental, gangguan pendengaran dan keterlambatan maturasi. Penyebab lain adalah kelainan organ bicara, kelainan genetik atau kromosom, autis, mutism selektif, afasia reseptif dan deprivasi lingkungan.
Sharing tanggal 10 desember 2011
Sharing via BBM sebelumnya ibu bertanya
perihal diet kepada saya apa yang boleh dan apa yang tidak boleh untuk anaknya. Ketika saya tanya , berapa tahun usia anaknya…saya agak kaget..mendengar jawabnnya karena anaknya saat ini berusia 17 tahun. Ibu (sebut saja ibu A) tersebut memiliki 4 anak semuanya perempuan, nah anak yang pertama ini yang mengalami gangguan autis . Anaknya yang kedua berusia 15 tahun, ketiga 5 tahun dan yang terakhir , saat ini anaknya berusia 5 bulan.
perihal diet kepada saya apa yang boleh dan apa yang tidak boleh untuk anaknya. Ketika saya tanya , berapa tahun usia anaknya…saya agak kaget..mendengar jawabnnya karena anaknya saat ini berusia 17 tahun. Ibu (sebut saja ibu A) tersebut memiliki 4 anak semuanya perempuan, nah anak yang pertama ini yang mengalami gangguan autis . Anaknya yang kedua berusia 15 tahun, ketiga 5 tahun dan yang terakhir , saat ini anaknya berusia 5 bulan.
Berikut petikan sharing di BBM :
Saya : Kapan anak ibu didiagnosa autis ?
Ibu A : Anak saya selama ini belum saya bawa ke dokter lagi, karena pada saat berusia 2,5 tahun kami membawanya ke dokter anak karena sampai usia tsb si anak belum juga berbicara, dan dokter hanya menyatakan bahwa si anak hanya mengalami keterlambatan bicara dan tidak perlu dikhawatirkan.. nanti juga akan bisa. 15 tahun lalu, info autis masih sangat sedikit, sehingga kami tidak mengetahui bahwa kondisi anak kami adalah autis. Hingga pada usianya ke 10 tahun, dari berbagai info yang ada, saya baru mengetahui anak saya mengalami autis.
Saya : apakah anak mengalami hal yang berbeda ..misalnya panas tinggi, kejang, dll?
Ibu A : tidak pernah. Semua terjadi normal saja..sepertinya tidak ada kelainan.
Saya : Bagaimana kondisi anak sekarang ?
Ibu A : kemandiriannya masih sangat kurang , masih suka ngompol , belum juga bisa berbicara atau komunikasi..dan praktis seperti anak kecil, siklus tidurnya juga tidak teratur.
Saya : Apa kebiasaan yang sering dilakukannya?
Ibu A : Dulu saat usia 10 tahun, ia suka menggunting kuku bahkan sampai berdarah-darah dan iapun tidak merasakan sakit dan merasa senang . Kalau gunting kuku diambil, maka ia akan mengamuk sejadi jadinya, sampai-sampai tidurpun gunting kuku selalu dibawanya.
Kebiasaan yang sulit hilang hingga saat ini, ia suka sekali berganti baju, mandi, ngompol…dan ia sengaja sekali mengompol agar berganti celana. Pokoknya ada saja yang dilakukannya dan kita tidak boleh lengah. Disaat malampun, kalau ia ngompol, ia akan mengendap endap seperti maling, mengambil celana gantinya sedangkan celana bekas ompolnya disembunyikan dibelakang lemari.
Saya : apakah ibu tidak menerapkan diet selama ini? Dan bagaimana kondisi kesehatan anak selama ini?
Ibu A : Tidak..bahkan susu pun hingga sebulan lalu masih diberikan. Kalau masalah makan, ia tidak pernah merasakan kenyang. Mengenai kesehatannya, ia jarang sekali sakit.
Saya : Sekarang anak ibu sudah mengalami menstruasi.. apakah anak sudah bisa menggunakan pembalut ?
Ibu A : Ya tidak memakai pembalut …jadi ia bolak balik ganti celana…dan celananya disembunyikan dibalik lemari.
Saya : Bagaimana peran suami selama ini terhadap kondisi anak?
Ibu A : Saat usia 10 tahun, saya bicara ke suami kalau anak kita mengalami autis. Reaksinya ya biasa saja …karena dari dulu ia yakin kalau anak kami ada roh halus yang merasukinya. Makan anak tsb kan banyak..sepertinya ndak pernah kenyang… jadi suami saya bilang yang makan itu roh yang masuk ke tubuh anaknya.
Saya : apakah pernah terjadi kekerasan pada anak ?
Ibu A : pernah pak..namun akhirnya suami saya menyesali perbuatannya..karena anak tsb tidak mengerti apa yang dilakukannya kita anggap salah.
Saya : adakah upaya ibu selama ini untuk menyekolahkan anak ibu?
Ibu A : pernah pak..tapi uang masuknya saja jutaan rupiah,..dan kami tidak mampu untuk membayarnya. Sehingga saya mengurungkan niat tsb. Dan saat ini saya selama sebulan baru mencoba untuk menerapkan diet ketat dan terapi perilaku . Jarak tempat terapi dengan rumah sekitar 1 jam dengan angkutan…jadi kami berempat si anak , saya , adiknya no 3 dan yang no 4.
Saya : Bagaimana ibu bisa kuat bertahan ?? sedangkan saya tahu banyak ortu merasa putus asa dengan kondisi anaknya ?
Ibu A : Semuanya demi anak pak..apa saja akan saya lakukan sebisa dan semampu saya. Anak saya penuh warna, misalnya anak yang ke 2 hobinya melukis bahkan 2 x diundang ke istana presiden , paling tidak ini sangat membanggakan dan membahagiakan hati saya.
Saya : Apa yang ibu harapkan dari anak ibu?
Ibu A : harapan saya, anak mandiri mengurus dirinya sendiri .
Sungguh luar biasa, usia anak 17 tahun si ibu tetap bersemangat untuk melakukan yang terbaik untuk anak pertamanya namun tidak mengurangi perhatian kepada 3 anaknya yang lain.
*****
Pada banyak sharing saya selalu menyarankan untuk memberikan super ekstra perhatian dan tindakan pemulihan kepada anak terutama yang belum verbal sama sekali. Karena permasalahannya lebih kompleks daripada yang sudah verbal. Kuman atau bakteri yang merugikan jumlahnya semakin banyak sehingga menggangu fungsi kerja tubuh terutama adalah di bagian otak yang berdampak pada perilaku , wicara, konsentrasi dll…Maka selain terapi , juga harus dibarengi dengan menerapkan diet secara ketat. Sedangkan untuk yang sudah verbal, juga harus diet karena dikhawatirkan bisa terjadi regresi dalam perkembangannya..banyak sekali ibu yang share kalau dulu anaknya usia 2-3 tahun masih bisa mengucapkan sepatah kata missal ..papa..mama ..makan…tapi pada beberapa tahun berikutnya kata kata tersebut tidak lagi terdengar…
Saran saya..selalu lakukan evaluasi sekecil apapun terhadap apapun yang tengah dan telah dilakukan terhadap anak ..bisa itu terapi bisa juga diet bahkan evaluasi terhadap apakah kondisi rumah atau lingkungan terasa nyaman bagi anak karena akan berpengaruh terhadap perkembangannya.
Semoga bermanfaat
salam peduli autis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar