Selasa, 12 Juli 2011

2000 ABK di DIY Tak Sekolah

Kedaulatan Rakyat tgl 13 Juli 2011 menulis
, sedikitnya 2000 anak berkebutuhan khusus (ABK) di DIY tidak dapat bersekolah, padahal jumlah sekolah inklusi masih mencukupi. Kurangnya kesadaran orangtua menjadi salah satu penyebabnya. Dikhawatirkan hal ini bisa memperburuk kondisi anak dikemudian hari.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Pendidikan ,Pemuda dan Olahraga DIY , Sri Widayati. Kurangnya kesadaran tsb karena orangtua merasa rendah diri terhadap kondisi anaknya serta keterbatasan biaya.
tgl 5 Juli 2011 menulis229 ribu ABK
tidak mendapat pendidikan
Lembaga pendidikan  anak berkebutuhan khusus ternyata masih amat terbatas. Hal ini jika dilihat dari rasio jumlah anak yang tidak mendapatkan pendidikan dengan yang mengenyam bangku sekolah yang sangat timpang. Dari 317 ribu anak cacat usia sekolah di Indonesia berdasarkan survei sosial ekonomi nasional (Susenas), hanya  88 ribu yang menikmati pendidikan secara formal di sekolah. Artinya, masih 229 ribu anak tidak mendapatkan haknya atas pendidikan.
"Hanya 88 ribu anak berkebutuhan khusus yang terjaring sekolah,"kata Kasie Kelembagaan Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPK LK) Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Drs Harnoto 

Pengalaman dan menurut pendapat kami
  ...selaku orangtua ABK, kami tidak merasa rendah diri dengan kondisi anak kami, justru kami bangga bahwa Ajeng tetap bisa bersekolah di sekolah umum sampai dengan hari ini saya menulis . Dari pengalaman pendaftaran SMP yang baru lalu, justru dari pihak pendidik yang sebenarnya belum siap menerima anak dengan kondisi demikian, karena mereka juga tentunya harus menyesuaikan juga agar pelajaran yang disampaikan dapat diserap oleh anak selain itu juga perlu memberikan pengertian dan contoh pada anak didik yang "normal" untuk memberikan empati kepada ABK . Bukankah sekolah bukan hanya tempat mendapatkan ilmu formal namun juga ilmu keluhuran budi pekerti yang baik .
Bagaimana dengan anda ???
Tetaplah bersemangat para ortu ABK... karena  pendidikan adalah hak anak

Tidak ada komentar: