Tulisan ini merupakan lanjutan tulisan sebelumnya ,
Setelah mencabut berkas pendafataran di SMP tersebut, kami daftar ajeng di SMP Muhamadyah yang berada 500 m dari rumah. Alhamdulillah, bapak kepala sekolah nya sangat welcome dengan kondisi ajeng walaupun sekolah ini belum pernah menerima anak ABK. bahkan beliau sangat excited dengan Ajeng .Dengan membawa serta ajeng saat mendaftar, paling tidak pihak sekolah bisa mengetahui kondisi ajeng sebenarnya. Walau nanti 3 bulan ke depan akan dievaluasi apakah Ajeng bisa mengikuti terus di sekolah tersebut ataukah tidak. Bagi kami, ini adalah keputusan yang bijak,
masalah nanti anak bisa atau tidak, itu adalah nanti..karena kita perlu berusaha dan memberikan apa yang menjadi hak anak untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Persiapan surat pengantar dari psikolog
membekali anak dengan surat pengantar dari psikolog tentunya akan memudahkan pihak sekolah mengetahui kondisi anak , selanjutnya kami meminta surat pengantar dari fak psikologi di univ terkenal di yogya yang anehnya kata-kata saran dari psikolog tsb sepertinya tidak sesuai dengan apa yang telah kami sampaikan dari awal, bahkan cenderung sama dengan apa yang disampaikan oleh pemilik SD Ajeng dulu, bahkan sepertinya mengarahkan Ajeng untuk dimasukkan sekolah khusus di seputar jl kaliurang.(Maaf, rasanya kami ragu dg kredibilitas si ibu psikolog , juga ibu ahli ini tidak mengenal ibu gamayanti salah satu pakar psikolog di yogya, selain itu juga tidak mengerti makna dari sekolah inklusi, dimana beliau menyebutkan kalau sekolah inklusi itu tidak dicampur antara yang normal dengan yang abk.dulu psikolog di RS Sarjito bahkan menyarankan agar anak dimasukkan sekolah normal dengan alasan agar anak makin berkembang)
Salah satu dari kesimpulan, psikolog menyatakan ajeng anak yang belum mandiri , padahal dari bangun tidur sampai tidur malam ia lakukan sendiri aktivitasnya, mulai mandi, sholat, nyiapin baju,
Karena isi surat tersebut sepertinya tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, kami lalu mencari seccond opinion. Akhirnya ketemulah lembaga psikolog MPBS Center di kwarasan yogya yang dipimpin pak agus eko.Dari beberapa tes yang dilakukan dan tidak berbelit seperti sebelumnya , akhirnya MBPS mengeluarkan surat keterangan bahwa anak dapat disarankan untuk sekolah normal tentunya dengan perhatian lebih ekstra dari sekolah.
Hari pertama sekolah, masa MOS, Ajeng nampak bersemangat dan sepulang sekolah selalu saya tanya apakah senang di sekolah tersebut ? ia menjawab senang karena banyak punya teman.
Dan semoga hari harimu sekolah tetap menyenangkan untukmu ya nak!