Kamis, 17 Mei 2012

Buku Kesulitan Bicara dan Berbahasa pada anak

Kesulitan Bicara dan berbahasa pada anak sangat banyak dialami abk, perlu penanganan yang efektif dan efisien yang sering tidak banyak kita ketahui untuk menerapkannya di rumah, padahal sebagian besar waktu anak berada di rumah,bukan ditempat terapis. 

Harga dan stok ..silahkan SMS 081 2275 34788
 ***
Buku ini memberikan strategi dan bagaimana terapi bisa dilakukan  .Buku Bermutu lainnya :
Buku ini terdiri dari 3 buku dalam 1 box, buku 1 )menjelaskan apa itu autis secara detail, buku 2) bina mandiri 3) buku sharing ortu anak abk 
Harga dan stok ..silahkan SMS 081 2275 34788
*******
Konsentrasi adalah salah satu masalah yang sering dihadapi anak berkebutuhan khusus, buku ini berisi informasi 101 jenis permainan yang bisa digunakan untuk meningkatkan konsentrasi anak sejak balita sampai remaja.
versi bahasa INDONESIA


Stok dan harga silahkan sms 081 2275 34788
 ****
versi bahasa indonesia

Karya Stanley I. Greenspan & Serena Wieder
Alih bahasa: Susi Purwoko
Editor: Dra. Fridiawati Sulungbudi
Stanley I. Greenspan, M.D. dan Serena Wieder, Ph.D mengembangkan pendekatan DIR/ Floortime™ yang populer untuk berbagai masalah perkembangan anak.
Pendekatan DIR/ Floortime™ mengutamakan BERMAIN, sebagai suatu relasi interaktif yang melibatkan pertukaran afektif/emosional yang memberikan landasan kuat bagi pengembangan keterampilan bahasa, kognisi, maupun keterampilan sosial dan emosional.

Bila dalam buku sebelumnya the Child with Special Needs, Greenspan & Wieder menfokuskan pada ke 6 tahapan dasar perkembangan emosi-intelektual yang perlu dikuasai setiap individu dengan berbagai permasalahan gangguan tumbuh kembang - yang harus dilalui oleh semua anak, baik normal, spesifik dengan autisme maupun dengan gangguan tumbuh kembang lainnya, maka dalam buku Engaging Autism ini pembahasan fokus untuk penanganan individu dengan autisme sejak balita hingga usia sekolah dasar dan remaja, yaitu hingga tahapan ke 9 perkembangan emosi-intelektual yang merupakan landasan bagi kemampuan emosional fungsional sebagai manusia dewasa (tahapan ke 16).

Buku ini juga berisi petunjuk praktis teknik-teknik floortime secara detail sesuai tahapan perkembangan karena teknik floortime bukan hanya untuk balita saja.


Stok dan harga silahkan sms 081 2275 34788

Senin, 07 Mei 2012

Tanda-tanda Anak Autis yang Patut Dicurigai

Nurul Ulfah - detikHealth http://www.autis.info/index.php/artikel-makalah?start=51
Jakarta, Banyak orangtua yang merasa ketakutan anaknya akan terlahir autis. Beberapa tanda autis sebenarnya bisa dideteksi mulai dari bayi lahir hingga anak berumur lima tahunan. Deteksi dini bisa mengurangi beban mental dan mempercepat penanganan maupun penyembuhan anak autis.

Autis terjadi pada 1 dari 700 orang dan lebih banyak terjadi pada laki-laki. Gejala autis biasanya sudah bisa terlihat sejak umur 18 bulan hingga 3 tahun. Beberapa tanda autis juga bisa diketahui sejak bayi.

Anak autis memiliki perkembangan otak yang tidak biasa dan menghasilkan sikap introvert (tertutup), tidak mau berinteraksi dengan lingkungan dan mungkin menjengkelkan bagi sebagian orangtua karena sikapnya yang seakan-akan tidak menurut.

Seperti dikutip dari Disabledworld, Selasa (16/2/2010), berikut ini beberapa gejala autis yang bisa dideteksi mulai dari bayi hingga tahun kelima pertumbuhan anak:

Baru lahir
Sejak bayi, anak autis biasanya tidak bisa merasakan atau merespons kehadiran orangtuanya. Ia tidak akan tertarik untuk melakukan kontak mata dan cenderung tertarik dengan objek yang bergerak. Bayi autis juga lebih banyak diam dan tidak menangis selama berjam-jam.

Tahun Pertama
Ada sejumlah kemampuan utama yang umumnya dicapai anak anak dalam usia setahun antara lain berdiri dengan bantuan orangtua, merangkak, mengucapkan sebuah kata sederhana, menggerakkan tangan, tepuk tangan atau gerak sederhana lainnya.

Jika anak tidak dapat melakukan kemampuan ini, tidak berarti itu gejala autisme. Ia dapat saja mencapai kemampuan itu nanti. Namun tak ada salahnya untuk waspada dan segera periksakan jika anak tak mencapai satu pun kemampuan umum diatas.

Tahun Kedua

Jumat, 04 Mei 2012

FAQ- daftar pertanyaan umum

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan sejak blog ini dibuat sekitar 6 tahun lalu , dan jawaban saya semoga bisa bermanfaat : 
#Apakah Autis bisa disembuhkan?
Kalau menurut saya, autis bisa "disembuhkan" apabila ia bisa dipulihkan pada usia dini . Semakin besar usianya baru pulih, maka akan sulit kembali mengejar ketertinggalannya, sehingga ada ciri-ciri khusus yang tidak bisa hilang. Untuk mengupayakannya "sembuh" tidak bisa hanya dengan obat, terapi psikologis, diet, pemberian suplemen..tetapi juga bagaimana bisa memulihkan pencernaannya dan mengaktifkan kembali saraf-saraf yang ada ditubuh anak agar bisa bekerja sebagaimana mestinya. 
#Bagaimana kondisi Ajeng sebelum terapi di biomedika ?

Kondisi perilaku pada sat itu (usia 8 tahun), kesulitan bicara (apalagi komunikasi 2 arah) ,kesulitan konsentrasi, duduk tenang hanya beberapa detik (apalagi kalau tidak ada yang menunggui), hanya mampu merangkai 2 kata, mengulang ulang kata, tertawa sendiri,hiperaktif sangat luar biasa dan sering lari dari rumah, tidak ada rasa takut/ malu
Kondisi pisik : wajah tampak pucat tatapan kosong, kesulitan BAB, kesulitan makan, siklus tidur kacau rata-rata tidur jam 1 pagi bangun jam 4 pagi

# Kondisi setelah 1 bulan pertama terapi biomedika :
yang sangat terasa sekali adalah hiperaktifnya seolah olah hilang, siklus tidur teratur dan mendekati anak normal, dan semuanya membaik seiring waktu seperti nafsu makan , rasa malu, rasa takut, rasa berempati..juga mulai ada.
Apa yang terjadi pada ajeng sungguh luar biasa perubahannya, bayangkan di usia 8 tahun dimana masa golden years telah lewat.

# Apakah tanpa diet makanan anak akan bisa mengalami perkembangan yang baik ?
Saya tidak yakin dengan adanya statemen bahwa abk tidak perlu diet, karena diet sangat besar membantu terhadap perkembagan positif abk dengan catatan dilakukan secara konsisten dan tepat. dari banyak sharing, mereka telah melakukan terapi dan diet pada anaknya sejak masih kecil (rata-rata umur diatas 2 th), namun ketika para ortu menjelaskan diet yang mereka terapkan, baru saya tahu bahwa ada diet yang kurang tepat diterapkan.
Diet memang tidak menyembuhkan

Kamis, 03 Mei 2012

Semua penyakit berawal dari usus(Hipocrates)-termasuk autis

Semua penyakit dimulai di usus." - Hippocrates
Dalam hirarki kesehatan, fungsi jajaran sistem GI(Gastro internal) di bagian paling atas. Tanpa fungsi usus yang memadai, semua sistem tubuh lainnya terganggu karena mereka bergantung pada pencernaan dan asimilasi berbagai mikro dan macronutrients untuk melakukan fungsi tubuh kesehatan optimal secara harfiah tidak mungkin tanpa fungsi GI yang optimal.. Akibatnya, memperlakukan GI saluran seperti tempat pembuangan limbah beracun dengan mengkonsumsi sulit untuk mencerna makanan, bahan buatan, farmasi, NSAID, makanan olahan, dan sejenisnya memiliki konsekuensi yang mengerikan dalam jangka panjang.
Dalam dunia yang penuh stres dan beracun yang modern, sindrom usus bocor (LGS) adalah sangat umum. Usus kecil adalah di mana sebagian besar penyerapan molekul pemecahan lemak diet, protein, dan karbohidrat terjadi. Antara setiap sel dalam lapisan usus adalah pembukaan yang permeabel kecil dikenal sebagai persimpangan ketat. Persimpangan ini membuka dan menutup selama proses pencernaan untuk melepaskan nutrisi dari usus ke dalam aliran darah atau selektif tetap nutrisi, racun, dan mikroba di dalam usus dan mencegah mereka masuk ke aliran darah.




Nutrisi dalam usus kecil diserap melalui tiga struktur:
1.    Langsung melalui sel-sel lapisan usus dalam penyerapan diproses trancellular disebut
2.    Antara sel-sel dalam penyerapan paracelluar
3.    Melalui kriptus (celah-celah kecil) di dasar vili.
Jadi usus melayani dua fungsi utama berikut ketika bekerja dengan benar:
1. Fungsi pencernaan penyerapan nutrisi dari makanan menggunakan luas permukaan yang besar.

Bakteri di usus anak autis

Bakteri dalam usus anak Anda adalah penting besar. Ketidakseimbangan flora usus (nama yang bagus untuk bakteri banyak ditemukan dalam usus) menyebabkan penyerapan nutrisi tidak efisien. Anda bisa memberi makan anak Anda makanan terbaik dan tersehat yang tersedia, tetapi jika ada sesuatu dari dengan bakteri dalam usus mereka tidak akan mampu menyerap semua zat gizi yang besar.

Diawal tahun 2012, dihebohkan dengan hasil penelitian bahwa ada bakteri jenis berbeda pada anak autis  yaitu Sutterella. Tidak banyak informasi yang didapat dari bakteri ini, termasuk bagaimana pengobatannya. pemberian antibiotik pada banyak kasus malah juga dapat membunuh bakteri baik, dan bila diberikan pada anak autis bisa terjadi kemunduran perilaku. 

lebih lanjut mengenai informasi riset tersebut dapat dibaca sbb :

Bakteri di Usus Anak Autis Berbeda dengan Anak Lain

Vera Farah Bararah - detikHealth ( http://www.detikhealth.com/read/2012/01/12/105642/1813448/1301/bakteri-di-usus-anak-autis-berbeda-dengan-anak-lain)
img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Anak-anak dengan autisme kadang memiliki masalah pada pencernaannya. Kini peneliti menemukan bakteri yang terdapat dalam usus anak autis berbeda dengan bakteri pada anak lainnya.

Studi sebelumnya telah mengungkapkan individu dengan autis sering menunjukkan adanya peradangan dan kelainan lain di saluran atas dan bawah ususnya. Tapi saat itu peneliti belum mengetahui apa penyebabnya.

Namun hasil studi yang dilakukan oleh Brent Williams dan rekan dari Mailman School of Public Health di Columbia University menemukan bahwa anak-anak autisme memiliki bakteri di usus yang tidak ditemukan pada anak-anak lain yang tidak memiliki autis.

"Hubungan antara mikroorganisme yang berbeda dan adanya pengembangan penyakit pada pencernaan anak autis menjadi isu yang menarik," ujar Christine A Biron, dari Brintzenhoff Professor of Medical Science di Brown University, seperti dikutip dari MedIndia, Kamis (12/1/2012).

Hasil uji sampel menunjukkan 12 dari 23 anak dengan autis memiliki bakteri kelompok Sutterella yang relatif lebih banyak, namun organisme ini tidak terdeteksi dalam sampel anak non-autis. Meski begitu peneliti belum mengetahui mengapa organisme ini hanya ada di dalam pencernaan anak autis.

"Sutterella telah dikaitkan dengan penyakit pencernaan bagian bawah, bakteri ini sangat terkenal tapi apakah tergolong patogen atau tidak sampai saat ini belum jelas," ujar Jorge Benach, ketua departemen mikrobiologi dari Stony Brook University.

Pada anak-anak dengan autisme, masalah pencernaan bisa menjadi salah satu hal yang sangat serius

Pantangan Buat Anak Autis

Jakarta, Ahli gizi telah mengatakan bahwa autisme diduga berhubungan dengan lingkungan, gen dan makanan. Untuk menyediakan gizi seimbang dan nutrisi yang baik bagi perkembangan otak, anak autis perlu banyak memakan makanan yang mengandung omega 3 dan mineral.

Beberapa ahli gizi menganjurkan untuk berpantang dari makanan yang mengandung gluten dan kasein. Sebenarnya belum ada penelitian yang jelas mengenai dampak pola makan ini terhadap gejala autis. Namun banyak orangtua yang mengklaim pola makan ini efektif mengurangi gejala autis pada anaknya.
Seperti dilansir LiveStrong.com, Senin (2/4/2012), berikut adalah jenis makanan yang harus dipantang oleh penderita autis:

Gluten
Gluten adalah protein yang terkandung dalam gandum, barley dan tepung terigu. Kelompok advokasi autisme bernama Talk About Curing Autism (TACA) merekomendasikan orangtua dengan anak autis untuk membaca label makanan dengan hati-hati dan menghindari asupan gluten.
TACA juga merekomendasikan untuk menghindari millet dan oat karena diolah di dekat pengolahan gluten dan besar kemungkinannya telah terkontaminasi. Baik barley, millet dan oat merupakan bahan yang banyak digunakan dalam sereal.

Karena gluten banyak mengandung vitamin dan serat, menerapkan pola makan anti gluten akan memerlukan panduan ketat dari ahli gizi dan dokter agar anak autis tetap mendapat nutrisi yang cukup.

Kasein
Kasein adalah protein yang ditemukan pada banyak produk makanan. Semua produk susu mengandung kasein termasuk keju, yoghurt, susu sapi, susu kambing, susu domba dan bahk

Kesalahan yang Sering Dilakukan Orangtua Anak Autis

Jakarta, Anak autis memiliki kepekaan yang berlebih pada inderanya. Suara-suara bising, cahaya terang atau terkadang hanya sentuhan biasa saja bisa membuat anak autis takut atau justru marah.
Tak heran jika banyak ditemui kasus anak autis mudah rewel dan terlihat hiperaktif, itu karena mereka mudah terganggu oleh hal-hal yang menurut mereka tidak nyaman.

Ketika menjelang remaja, kepekaan ini juga semakin meningkat. Perubahan hormon yang dialami juga bisa menimbulkan gangguan jika tidak ditangani dengan baik.

"Pada penderita spektrum autis yang disebut sindrom Asperger, perubahan hormonnya 5 kali lebih cepat dibanding remaja non autis. Dorongan seksnya juga lebih besar, namun mereka tahu hal itu tidak boleh sembarang dilakukan. Akhirnya mereka menjadi sakit perut, sering pusing dan meningkat kecemasannya," kata dr Adriana S. Giananjar, M.S., psikolog sekaligus pendiri sekolah khusus anak autis 'Mandiga' dan dosen psikologi di Universitas Indonesia dalam acara Cares for Autism yang diselenggarakan London School of Public Relation di Taman Menteng, Jakarta, Sabtu (14/4/2012).

Orangtua tentu sangat sayang kepada anaknya dan mau melakukan apapun agar anaknya dapat tumbuh dengan baik. Namun terkadang orangtua salah memahami dan menangani anak autis.

Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan orangtua anak autis dalam menangani anaknya:

1. Selalu mengikuti kemauan anak agar tidak marah

Hal ini akan membuat anak menjadi semakin menuntut sebab keinginan anak akan semakin meningkat. Sebaiknya jelaskan kepada anak mengapa tidak terkadang keinginannya tidak boleh dipenuhi.

2. Sering tidak menepati janji tanpa penjelasan sebelumnya

Anak autis sangat tergantung pada rutinitas yang terstruktur. Jadi orangtua harus menjelaskan mengapa tidak bisa menepati janji.