Selasa, 03 Januari 2012

mengenal ADHD/GPPH dan mensikapinya

Perhatian Lebih untuk Anak Hiperaktif


Anak dengan ADHD (Attention Defisit Hiperactive Disorder) atau GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) membutuhkan banyak perhatian orang tua. Selain terapi medikasi, diperlukan terapi lain yang menyeluruh. Tak perlu menyalahkan, namun juga jangan menganakemaskan atau menganaktirikannya.
Secara kasat mata Kiki (4) sama seperti anak normal lainnya. Tapi orang-orang yang mengenalnya atau sering berhubungan dengannya akan merasakan betapa sulitnya berurusan dengan anak ini. Kiki terkenal sering menjahili teman-teman sebayanya, mengganggu mereka belajar, lari kesana kemari, atau bertengkar. Namun Dewi (32), ibu Kiki tidak merasa khawatir akan anaknya. Ia menganggap keaktifan Kiki masih terbilang wajar.
Dewi berkeyakinan, di usia tersebut anak-anak memang sedang aktif mengeksplorasi apa yang ada di sekitarnya, dan selalu ingin mencoba banyak hal, selama Kiki mau mendengarkan larangan, perintah, dan nasihat dari orang tuanya, gurunya, dan orang lain yang patut di hormati, Dewi tak perlu mengkhawatirkan perilaku anaknya.
Tetapi bagaimana bila anak tersebut ternyata sangat sulit diatur. Larangan dan perintah orang tua dan guru, hanya ampuh beberapa menit bahkan detik saja. Selebihnya, ia tidak mau bekerja sama, tidak mau diam, dan berbagai bentuk kebandelan lain yang sudah mengancam “stabilitas” kelas, rumah, atau bahkan tempat umum?
Psikiater Anak, Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ (K), dari Divisi Psikiater Anak dan Remaja Departemen Psikiatri FKUI/RSCM mengatakan,banyak orang tua tidak merasa khawatir bila anaknya yang masih berusia balita terkesan sangat aktif. Meski kadang melelahkan dan menimbulkan kekesalan, tapi memang begitulah ulah balita yang sehat. Mereka sedang giat-giatnya mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Menyentuh, memegang, mencium, bahkan memakan apapun yang menarik perhatiannya, adalah bagian dari proses yang perlu ia jalani dalam siklus kehidupannya.
Tapi bila aktivitas tersebut sudah di luar batas kewajaran, dan tak dapat terkontrol, perlu di waspadai apakah anak itu menderita Attention Defisit Hiperactive Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Anak dengan kecenderungan beraktivitas berlebihan (hiperaktif) dan sulit berkonsentrasi itu, biasanya mulai terlihat pada usia 2 tahun.